Teater Tradisional yang ada di Jepang
Salam Budaya, di kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai
teater yang ada di belahan dunia, selain Indonesia Negara Jepang juga memiliki
kesenian teater tradisional yang masih di jaga oleh masyarakat dan pemerintah
Jepang sampai sekarang.
Mungkin sebagian anda sudah banyak yang mengetahui mengenai Jepang sebagai sejarah awal dari samurai yang sudah mendunia. Namun kali ini saya tidak akan membahas itu, melaikan akan membahas mengenai Teater tradisional Jepang. Silakan simak selengkapnya di bawah.
Kabuki
Kabuki berasal dari tiga suku kata bahasa Jepang, Ka yang artinya menyanyi), bu yang artinya menari, dan ki yang artinya ketrampilan. Sehingga kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya di Jepang. Dalam sejarahnya, Teater Kabuki tidak banyak mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium, dalam tontonan teater Kabuki pelaku dan penonton tidak diberi jarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.
Kabuki dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki), tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya dinamakan (onna gata).
Noh
Yang kedua Noh, adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen. dan menarinya secara lambat. Semua pelakon Noa adalah lakui-laki, kemampuan itu tidak datang sendiri atau baru dilatih ketika ingin mementaskan Noah. Tetaapi kemampuan dalam menjadi pemeran Noa telah dilatih ayah mereka. Sebenarnya tidak hanya laki-laki yang bermain di lakon Noa, ada seorang wanita walau hanya muncul bukan sebagai pemeran utama.
Dan pada saat pemeran wanita datang aktor pria akan memainkan perannya dengan mengenakan topeng wanita.Ada 3 macam pemeran di dalam lakon Noa, yaitu: Shite, Wali, dan Kyogen. Shite adalah peran pahlawan di lakon Noa melakukan dialog, menyanyi dan menari. Waki peran pembantu Shite. Kyogen berperan sebagai warga lokal.
Ciri Noh :
a. Harus memakai topeng.
Bunraku
Kyogen
Kyogen adalah sebuah tarian klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya, selain itu dahulu teater ini dipentaskan disela-sela pementasan Nok meski sekarang terkadang dipentaskan sendiri. Kyogen tidak menggunakan topeng. Kyōgen adalah sejenis drama lisan yang berdasarkan tawa dan komedi. Berbeda dengan Noh, dia menggunakan kehidupan sehari-hari dari masyarakat umum di masyarakat feodal atau cerita rakyat sebagai subjek, dan realistis melukiskan semacam Angka Everyman. Ini seni yang dinamis khas karakter utama adalah hamba bernama Taro Kaja-membangkitkan humor yang halus dan menghibur. Itualah kesenian yang di miliki oleh negara jepang khusunya dalam seni peran. semoga bermanfaat dan Salam Budaya.
Mungkin sebagian anda sudah banyak yang mengetahui mengenai Jepang sebagai sejarah awal dari samurai yang sudah mendunia. Namun kali ini saya tidak akan membahas itu, melaikan akan membahas mengenai Teater tradisional Jepang. Silakan simak selengkapnya di bawah.
Kabuki
Yang pertama adalah Kabuki, Salah satu bentuk teater tradisional Jepang yang terkenal adalah
Kabuki. Seperti juga teater tradisional China, tata rias dan tata busana Kabuki
juga sangat rumit. Bentuk tontonannya berupa campuran dari musik, tarian, dan
nyanyian.
Sumber Gambar : H.I.S Travel Indonesia
Kabuki berasal dari tiga suku kata bahasa Jepang, Ka yang artinya menyanyi), bu yang artinya menari, dan ki yang artinya ketrampilan. Sehingga kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya di Jepang. Dalam sejarahnya, Teater Kabuki tidak banyak mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium, dalam tontonan teater Kabuki pelaku dan penonton tidak diberi jarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.
Kabuki dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki), tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya dinamakan (onna gata).
Ciri Kabuki :
a.Memakai tatarias/make up.
b.Semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang memainkannya adalah pria).
c.Banyak disukai
oleh kaum golongan bawah, dikarenakan banyak aktrasinya.a.Memakai tatarias/make up.
b.Semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang memainkannya adalah pria).
Noh
Yang kedua Noh, adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen. dan menarinya secara lambat. Semua pelakon Noa adalah lakui-laki, kemampuan itu tidak datang sendiri atau baru dilatih ketika ingin mementaskan Noah. Tetaapi kemampuan dalam menjadi pemeran Noa telah dilatih ayah mereka. Sebenarnya tidak hanya laki-laki yang bermain di lakon Noa, ada seorang wanita walau hanya muncul bukan sebagai pemeran utama.
Sumber Gambar : Wikipedia
Dan pada saat pemeran wanita datang aktor pria akan memainkan perannya dengan mengenakan topeng wanita.Ada 3 macam pemeran di dalam lakon Noa, yaitu: Shite, Wali, dan Kyogen. Shite adalah peran pahlawan di lakon Noa melakukan dialog, menyanyi dan menari. Waki peran pembantu Shite. Kyogen berperan sebagai warga lokal.
Ciri Noh :
a. Harus memakai topeng.
b. Pergerakan
tariannya sangat pelan.
c. Banyak disukai
oleh kaum bangsawan.
d. Terdiri dari
babak-bakak.
e. Diiringi oleh
pemain musik.
Bunraku
Bunraku adalah
seni teater/drama boneka yang murapakan salah satu jenis ningyo johruri
(sandiwara boneka yang diiringi oleh pemain musik johruri). Bunraku
populer sekitar abad XVI. Bunraku merupakan teater boneka di Jepang yang
dimainkan dengan iringan yang sifatnya bercerita. Ada tiga orang yang menggerakkan boneka, Omozukai (penggerak boneka utama, yaitu badan,
tangan kanan), Hidarizukai (penggerak tangan kiri, hidarizukai mukanya
ditutupin), Ashizukai (penggerak kaki, Ashizukai mukanya juga ditutupin,
kecuali omozukai.) Musik yang dimainkan
adalah Shamisen, yaitu alat musik dipetik berdawai 3.Cerita yang
paling terkenal dalam pementasan Bunraku adalah cerita chika matsu, monzaemon.
Ciri Bunraku :
a.Ada boneka.
b.Orang yang menggerakkan boneka
a.Ada boneka.
b.Orang yang menggerakkan boneka
c.Besar boneka 2/3
dari tubuh manusia normal
Kyogen
Kyogen adalah sebuah tarian klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya, selain itu dahulu teater ini dipentaskan disela-sela pementasan Nok meski sekarang terkadang dipentaskan sendiri. Kyogen tidak menggunakan topeng. Kyōgen adalah sejenis drama lisan yang berdasarkan tawa dan komedi. Berbeda dengan Noh, dia menggunakan kehidupan sehari-hari dari masyarakat umum di masyarakat feodal atau cerita rakyat sebagai subjek, dan realistis melukiskan semacam Angka Everyman. Ini seni yang dinamis khas karakter utama adalah hamba bernama Taro Kaja-membangkitkan humor yang halus dan menghibur. Itualah kesenian yang di miliki oleh negara jepang khusunya dalam seni peran. semoga bermanfaat dan Salam Budaya.
0 Response to "Teater Tradisional yang ada di Jepang"
Post a Comment