Naskah Teater Celaka 13


SEORANG MANUSIA BERWAJAH TIWUL, BERJIDAT CENGOH, GOBLOK DAN TOLOL, MUNCUL PADA ADEGAN PERTAMA. TUBUHNYA TERLIHAT SANGAT KELELAHAN SEKALI, SEKETIKA IA PUNGAL DARI SAWAH. MELIHAT GAYANYA YANG DESO KLUTO, WAJAH DAN JIDADNYA MAKANYA COCOKLAH JIKA DIA DI BERI NAMA "DEBOL".

SAMPAI DI RUMAHNYA YANG REOT DAN SELALU BERBAU TIDAK SEDAP, DIA MEMANGGIL-MANGGIL ISTRINYA YANG BERWAJAH TRASI, BERCONGOR CEREWET, MIRIP PEMAIN TEATER YANG SEDANG MENGHAPAL NASKA. NAMUN ISTRINYA ITU TIDAK TIDAK PERNAH MENJAWAB PANGGILANNYA MESKI HANYA SATU HIRUF. KARENA MEMANG ISTRINYA TIDAK ADA DI RUMAH.

Degul
(Gelisah) Kemana istruki ini? Dipanggil teriak-teriak kok nggak ada? jangankan badannya, congornya saja tidak keliahatan! Sudah menghilang, masak juga enggak! bisa-bisa mati karena penyakit busung lapar aku ini. (Melihat dan membacanya. Tiba-tiba matanya membeledak). Aduh!!! tambah runyam kalu begini dia benar-benar minggat. Pulang kerumah orang tuanya dan anak-anak juga dibawa.

Degul binggung mondar-mandir seperti setrikaan kemudian duduk melamun sambil memegang jidatnya.

Marjan
Gul! Kenapa kamu? Kok kayaknya sedih amat?

Gedul 
Eh......... Kamu to Jan? Bikin orang kaget aja

Marjan
La Wong kamu tak liat dari tadi kok kayaknya sedang punya masalah. Masalah apa to Gul?

Degul
Banyak.

Marjan 
Ya banyak itu apa? Siapa tau bisa bantu. Yang penting jangan masalah duit. Soalnya kalau masalah duit........kan kamu tau sendiri kita ini nggak jauh beda.

Degul
Itu masalah. Aku ini wong kere, nggak punya apa-apa dan bodoh karena nggak sekolah, Cuma Lulus SD. Padi di sawahku ludesdimakan tikus, belum lagi istriku itu lho.......... sudah berwajah tiwul............ cerewetnya persis mak lampir. Kerjanya ngomel terus! perempuan kok nggak ngerti. Suami lagi susah malah mintak yang aneh-aneh.

Marjan
Memangnya mintak apa?

Degul
Banyak yang diminta dan aku nggak sanggup untuk memberikan. Coba kamu bayangin, setia hari dia pengen makan yang enak-enak, baju yang bagus-bagus dan mahal, perhiasan, wah! pokoknya kalau aku turutin sawah yang hanya sepetak dan gubuk reyoutku ini, nggak akan cukup dan bisa amblas!

Marjan
Kalau gitu caranya yang repot kamu Gul.

Degul
Itulah makanya. Kemarin saja watu aku pulang dari sawah bukannya dapat senyum malah dapat omelan. Sekarang dia minggat pulang ke rumah orang tuannya. Ini (MEMEGANG SURAT) dia nulis surat bahwa dia pulang kerumah orang tuanya. Sudah minggat, masak juga enggak!

Marjan
Kalau begini caranya terpaksa kamu masak sendiri Gul.

Degul
Apa yang mau di masak? Beras aja nggak ada kok!

Marjan
Apa beras bantuan untuk orang miskin sudah abis?

Degul
Bantuan beras itu tidak bisa di andalkan..... wong jumlahnya saja selalu dikurangi.

Marjan
Ya sudah sekarang beli beras saja dulu terus dimasak biar kamu nggak kelaparan.

Degul
Beli beras? Pakai apa? Wong duit saja sudah nggak punya. Makanya istriku minggat.

Marjan
Kalau begitu hutang dulu di warung.

Degul
Warung siapa? warung di kampung kita ini nggak bakal mau ngasih kalau saya hutangi. Mereka takut kalau nggak kebayar.

Marjan
kamu kan bisa janji bayar hutangnya kalau dapat duit. Kan besok dapat duit.

Degul
Duit?

Marjan
Iya.

Degul
Duit opo?

Marjan 
Ya duit tenan.

Degul 
Maksudku itu Duit apa dan dari mana?

Marjan 
Ya duit Subsidi BBM itu.

Degul 
Aku nggak dapet.

Marjan
Kok kamu bisa nggak dapet?

Degul
Itulah salah satu ketidak adilan di negeri ini. Orang yang seharusnya nggak dapet malah dapat, hanya karena dekat dengan petugas yang mendata. Sementara orang yang seperti aku yang seharusnya dapet malah nggak dikasih.

Marjan
Kamu nggak protes?

Degul
Untuk apa Protes? Nggak ada gunanya. Sekarang ini yang kaya makin kaya dan yang miskin makin kere!

Marjan
Aku nggak habis pikir....... kenapa Pemerintah selalu membuat program yang lawan dengan ketidak adilan ?

Degul
Nggak usah. Aku nggak mau ngrepotin kamu.

Marjan
Nanti kamu kelaparan lho.

Degul
Nggak apa-apa aku sudah biasa seperti ini.

Marjan
Bener kamu nggak mau?

Degul
Bener.

Marjan
Kalau gitu saya tak pamit pulang.

Marjan pergi meninggalkan Degul sendirian Sementara Degul hanya mampu duduk melamun.

Suara
Assalammualaikum (mengetok pintu) Assalammualaikum!

Degul
(kaget) Waalaikum Salam (membuka pintu)

Juragan Yotro
(santai) Assalammualaikum........... Apa kabar Degul?

Degul
Walaikum Salam....... Kabar buruk juragan.

Juragan Yotro
Eiiiiit! Aku tidak mau lagi dengar alasan sampean banyak alasan sampean (melihat sekeliling) Boleh saya duduk?

Degul
Boleh............, boleh.......... Silakan Juragan.

Juragan Yotro
Terimakasih.

Degul
Begini Juragan...........

Juragan Yotro
Begini Parjo........ kedatanganku kemari bukan untuk mendengar keluhan-keluhanmu, karena aku tidak mau pulang dengan membawa tangan hampa.

Degul
Tapi Juragan...........

Juragan Yotro
Sekarang sudah ada apa belum?

Degul
Tolong Juragan..................

Juragan Yotro
Kalau sudah ada cepat ambil dan bawa kemari!

Degul
Anu Juragan..........

Juragan Yotro
Biar langsung kita hitung. Kalau memang sudah cukup ya........ bearti urusanmu denganku sudah selesai. Tetapi kalau masih kurang, berarti harus kita hitung lagi beberapa kurangnya dan beberapa bunganya. Sampean sudah tau rumusnya to?

Degul
Berikan kesempatan saya untuk........

Juragan Yotro
Kesempatan sudah berulang-ulang saya berikan, tetapi kamu malah selalu minta kesempatan terus. Kalau begini carannya aku kan bisa bangkrut.

Degul
(Diam)

Juragan Yotro
Kamu kok malah diam bukannya bica atau segera mengambil uangnnya untuk bayar utangnmu  yang makin lama makin menumpuk!

Degul
(masih diam)

Juragan Yotro
(makin jengkel) kamu jangan malah melakukan demontrasi dengan aksi tutup mulut!

Degul
(agak jengkel juga) Juragan! Juragan tidak pernah memberikan kesempatan pada saya untuk bicara. Makanya saya diam.

Juragan Yotro
Ya sudah! Sekarang kalau kamu mau bicara, bicaralah! Kamu mau ngomong apa? Tapi aku tidak mau dengar keluhanmu!

Degul
Berapa jumlah utang saya?!

Juragan Yotro
O... hutang. Jumlah hutangmu? Ini Gul (mengambil catatan)

Degul
Berapa?!

Juragan Yotro
Hutangmukan berbunga alias beranak. Karena kamu tidak membayar anaknya, maka hutangmu bercucu, karena kamu tidak membayar cucunya, maka utangmu bercicit, karena kamu tidak membayar cicitnya, maka hutangmu...

Degul
Sudah! Saya tidak perlu penjelasan itu! yang saya perlukan sekarang ini, saya pengen tahu berapa jumlah hutang saya?

Juragan Yotro
Jangan marah Gul. Saya hanya menjelaskan tentang rumus hutang piutang.

Degul
Saya tidak perlu rumus! Yang saya perlukan berapa jumlah hutang saya sama Juragan?! (mulai marah)

Juragan Yotro
Ya.......tapi jangan marah Gul.

Degul
Makanya cepat sebutkan berapa jumlahnya!

Juragan Yotro
(senang karena hutangnya bakal dilunaasi) Jumlah seluruh hutangmu sekarang adalah......ah.......... Lima juta seratus rupiah. (senyum) dapat duit dari mana kamu Gul kelihatannya hutangmu bakal kamu lunasi?

Degul
Jadi hutang saya Lima juta seratus rupiah?

Juragan Yotro
Benar sekali.

Degul
(heran) hutang saya sama sampean kan........ cuma Satu juta kok sekarang bisa jadi sebanyak itu?

Juragan Yotro
Hutangmu memang Satu juta tapi kan ada rumus untuk menghitung bunganya.

Degul
Tapi kan baru 3 bulan kok sudah sebanyak itu?

Juragan Yotro
Memang begitu rumusnya.

Degul
Kalau begini caranya sampean cepat kaya dong?

Juragan Yotro
(bangga) makanya saya dipanggil Juragan Yotro, (senyum) sudah......... kalau mau dilunasi mana duitnya dan urusan kita bisa selesai. Setelah itu kalau sampean mau ambil pinjaman lagi........ saya pasti menyediakan untuk sampean. Yang penting kan lancar to?

Degul
Belum ada.

Juragan Yotro
(membeledak) apa?! Belum ada?!

Degul
Benar Juragan. Belum ada.

Juragan Yotro
Kenapa nggak bilang dari tadi kalau belum ada! Baik, sesuai dengan perjanjian, maka sawahmu aku sita hari ini juga.

Degul
Juragan Yotro........ Tolong saya Juragan Yotro. Berikan saya kesempatan Juragan.

Juragan Yotro
Tidak! aku tidak akan memberikan lagi kesempatan!

Degul
Satu minggu Juragan.

Juragan Yotro
Tidak!

Degul
Tolong saya Juragan.

Juragan Yotro
Tidak!!!

Degul
(melotot) Juragan!!

Juragan Yotro
Jangan melotot padaku Degu! (menuding) kamu tidak  mungkin mampu untuk melawanku. Sebab kalau kau berani melawanku, maka sebelum kau menyentuh aku......... kedua centengku yang ada di luar itu pasti akan meremukan tubuhmu!

Degul
(berubah menjadi takut) Ma.........ma.......maaf Juragan, Sa...........sa...s....saya...... sedang panik Juragan, maafkan saya Juragan. Jangan sakiti saya juragan.

Juragan Yotro
(angkuh dan sombong) maknaya Dengul! Nggak usah sok jago dan sok melawan. (menuding) kamu harus sadar dan tau diri, kamu ini wong kere, wong cilik dan bodoh. Sementara aku ha.......ha........ha aku ini punya duit, duitku banyak. aku bisa berbuat apapun dengan duitku itu. (membentak) ngerti kamu Degul?!

Degul
Iya Juragan.......... ngerti Juragan. Tapi apa Juragan tidak kasian pada saya.

Juragan Yotro
Untuk apa kasian?

Degul
Kalau sawah saya disita, lalu saya dan anak istri saya bagaimana Juragan?

Juragan Yotro
Ya jangan tanya sama saya. Karena bukan urusanku.

Degul
saya minta waktu satu minggu saja Juragan, kalau memang saya nggak dapat uang untuk melunasi, Juragan boleh menyita sawah saya Juragan. Tolong Juragan.

Juragan Yotro 
(berpikir sejenak) Baik. Baik kalau begitu. Tapi aku Juragan Yotro hanya memberi kesempatan ini sekali lagi. Jika dalam satu minggu kamu tidak dapat melunasi, maka sesuai perjanjian, sawahmu akan menjadi hak milikku. Dan beari hutangmu masih harus berbunga lagi. Mengerti kamu Degul?

Degul
Mengerti Juragan.

Juragan Yotro 
Ingat itu! (pergi)

JURAGAN YOTRO PERGI MENINGGALKAN RUMAH KI DEGUL. HATI DEGUL MERASA DI SAYAT-SAYAT DAN JIDATNYA YANG CENGGOH DAN TOLOL ITU TERLIHAT CEMUT-CEMUT KETIKA IA KEMBALI MENGINGAT NASIBNYA YANG SANGAN MENYEDIHKAN.

Degul
Juragan Yotro..... Juragan Yotro. Kenapa sedikitpun tidak merasa kasian padaku? bahkan sekarang dia tambah ingin memerasku. Waktuku tinggal satu minggu. Dari mana aku bisa dapet uang sebanyak itu untuk melunasi hutangku padanya?

DEGUL KEMBALI DUDUK MELAMUN DALAM KEADAAN YANG SANGAT MEMELAS. SELAIN PUSING DAN JUGA SEDIH PERUT JUGA TERASA SANGAT LAPAT, KARENA PUNGAL DARI SAWAH BELUM MAKAN.

Suara 
Kulo nuwon! (berulang-ulang sambil mengetuk pintu)

Degul
(kaget) ah.........! siapa lagi ini?.............. jangan-jangan oarang datang bawa sial?

Suara
Kulo nuwon!

Degul
(ragu dan bimbang) hanya ada dua kemungkinan. Tamu yang datang ini kalau tidak membawa keberuntungan ia pasti memabawa malapetaka, di buka apa nggak ya?

Suara
Kulonuwo!

Degul
(meski ragu tapi ia jawab juga) Monggo! Sinten Niku?!

Suara
Kulo!

Degul
Kulo sinten?!

Suara
Kulo Nuwoon!

Degul
Dasar wong edan! (membuka pintu)

Tiba-tiba seperti terjadi gempa dan sunami. Degul terkejut seketika saat matanya menatap mahluk asing yang berdiri di depan hidungnya. Mahluk yang bertubuh kecil, pendek, tua, hitam, kentutan dan hidup lagi tersenyum dengan nyengir kuda. Dengul yang berwajah tiwul, berjidat cengoh, goblok dan tolol hanya mampu berdiam diri dengan mulut menganga siap menyantap nyamuk. 

Ki Melopos
Kulo nuwoon. Selamat siang Pak Degul.

Degul
(heran bercampur takut) mo......... monggo...... selamat siang. Siapa sampean ini?

Ki Melopos
Perkenalkan nama saya Ki Melopos Bin Pelepuk. Sampean pasti yang bernama Pak Degul bukan?

Degul
Ya benar. Nama saya Degul. Dari mana sampean tau kalau nama saya Degul?

Ki Melopos
Tentu dari jidad sampean yang cengoh, goblok dan tolol.

Degul
Sampean jangan menghina!

Ki Melopos
Saya tidak menghina, tapi itu adalah kenyataan. Saya tau dari hidung sampean, sampean ini tentu sedang mengalami kesusahan.

Dengul
Sok tau!

Ki Melopos
Padi di sawah sampean ludes di makan tikus kan?

Degul
Benar

Ki Melopos
Istri sampean cerewet dan sekarang minggat bukan?

Degul
Benar

Ki Melopos
Dan sekarang sampean sedang terlibat hutang pada juragan Yotro. Benar bukan!

Degul
Benar. Tapi bagaimana sampean bisa tau semua tentang diri saya?

Ki Melopos
Ha.........ha........ha aku Ki Melopos Bin Pelepuk selalu tau segalanya. Bahkan akau tau juga nasib yang akan sampean alami di kemudian hari. Sampean harus hati-hati karena sampean akan kena tipu.

Degul
Benarkah itu Ki Melopos?

Ki Melopos
Tentu......tentu.... benar sekali Ki Degul!

Degul
Jadi saya akan di tipu orang ki?

Ki Melopos
Ya......... kamu akan terkena tipu muslihat, karena kamu orangnya terlalu bodoh.

Degul
Siapa yang akan menitu saya Ki?

Ki Melopos
Meskipun saya tau, saya tidak berani untuk mengatakannya. Sebab itu belum terjadi dan aku tidak mau masuk penjara karena menuduh tanpa bukti.

Degul
Siapa sebenarnya Ki Melopos ini?

Ki Melopos
Sampean pengen tau siapa Ki Melopos bin Pelepuk ini Hemh?

Degul
Ya...... saya pengen tau siapa sebenarnya sampean ini?

Ki Melopos
Ketahuilah Ki Degul. Sebenarnya aku ini adalah dukun. Kerjaku berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tujuanku adalah untuk menolong orang, jika orang itu meminta pertolonganku. Selama ini aku berhasil. Jika sudah berhasil, maka aku harus segera pergi untuk berpindah ketempat yang lain.

Degul
Jadi Ki Melopos ini sebenarnya adalah seorang dukun to?

Ki Melopos
Meskipun aku seorang dukun, tapi aku ini lain dari yang lain.

Degul
Maksudnya apa Ki?

Ki Melopos
Aku adalah dukun yang tidak pernah menggunakan peralatan dukun-mendukun, cukup hanya menggunakan ucapan-ucapan alias mantra-mantraku yang ampuh. Karena ini orang memanggilku dengan sebutan Ki Melopos Bin Pelepok.

Degul
Berarti Ki Melopos Bin Pelepok adalah orang yang pandai mengobati penyakit?

Ki Melopos
Begitulah!

Degul
Penyakin apa saja yang bisa sampean obati?

Ki Melopos
Banyak. Banyak sekali, pokoknya segala macam penyakit.

Degul
Kalau begitu sampean harus segera pergi, karena saya tidak punya penyakit.......

Ki Melopos
Tapi sampean sedang sakit.

Degul
Saya sehat kok, saya tidak sakit.

Ki Melopos
Sakit.

Degul
Memangnya saya sakit apa? jangan sok tau!

Ki Melopos
Dengarkan Ki Degul, kebetulan kebetulan aku mendapat bisikan dari para perewanganku, bahkan di kampung ini ada yang bernama Ki Degul, sedang mengalami berbagai kesulitan hidup. Ternyata benar, sampean orangnya. Nah..... itulah penyakit sampean. Kalau sampean ingin pertolongan, saya siap menolong. Tapi jika tidak, tentu saya tidak memaksa. Ingat Ki Degul saya datang hanya sekali ini, karena setelah saya meninggalkan rumah ini, saya tidak akan pernah kembali lagi kemari. Saya masih memberikan kesempatan pada sampean mumpung sebelum terlambat.

Degul
Memang sampean juga bisa mengobati penyakit susah?

Ki Melopos
Tentu saja bisa. Wong Ki Melopos.

Degul
Bagaimana caranya?

Ki Melopos
Sangat gampang sekali. Kesulitan yang sampean alami saat ini dapat diobati dengan satu cara.

Degul
Dengan cara apa Ki?

Ki Melopos
Cara satu-satunya adalah sampean harus menjadi orang kaya.

Degul
Ki Melopos ini bagaimana? Sudah tau saya ini orang kere kok disuruh kaya. Kalau saat ini saya punya kekayaan, saya tidak susah seperti ini dan tentunya saya juga tidak perlu meminta pertolongan sampean. Memangnya Ki Melopos bisa membuat saya jadi orang kaya?

Ki Melopos
Tentu.

Degul
Apa Ki Melopos mau memberi saya uang?

Ki Melopos
Ya tidak.

Degul
Nah! itu artinya Ki Melopos tidak bisa menolong saya, dan bearti penyakit susah yang saya alami sekarang ini ini tidak  akan bisa sembuh!

Ki Melopos
Pasti bisa.

Degul
Bisa apanya? Ki Melopos ini ada-ada saja.

Ki Melopos
Lo.....lo.....lo......Ki Melopos tidak pernah mengada-ada. Ini sungguhan. Sampean bisa kaya mendadak.

Degul
Kok bisa kaya mendadak?

Ki Melopos
Jangan sebut namaku Ki Melopos Bin Pelepok kalau tidak bisa membuat sampean kaya mendadak. Asalkan sampean penuhi persyaratannya saya jamin dalam waktu tiga hari sampean bisa kaya mendadak.

Degul
Benarkah Ki?

Ki Melopos
(MENGANGGUKKAN KEPALA)

Degul
Lalu apa saja syaratnya Ki?

Ki Melopos
Sediakan saja uang dan kemenyan. Aku akan membawanya kedalam gaib. Aku akan meminta bantuan para perewanganku supaya uang sampean dapat dilipatgandakan. Dalam waktu tiga hari, uangnya akan aku bawa kembali kemari. Sampean past sangat heran, karena jumlahnya akan menjadi bertambah banyak. Sudah tentu sampean pasti akan menjadi orang yang sangat kaya raya.

Degul
Memang bisa menjadi berapa Ki?

Ki Melopos
Tergantung banyak uang yang sampean serahkan pada saya. Kalau satu juta bisa menjadi seratus milyar.

Degul
Wah! Banyak sekali Ki. Tapi saya sama sekali sedang tidak punya uang.

Ki Melopos
Sampean ini bagaimana to...... wong sawah masih punya, rumah juga ada kok bingung jual saja!

Degul
Sawah saya itu sudah menjadi jaminan untuk membayar hutang pada Juragan Yotro.

Ki Melopos
Pantes sampai saat ini sampean masih miskin dan malah bertambah miskin. Kalau sampean mau kaya, maka sampean harus mau berkorban. Kalau sawah sudah di sita ya rumah ini saja di jual.

Degul
Tapi........... benarkah Ki Melopos bisa melipatgandakan uang?

Ki Melopos
Percayalah Ki Degul. Kedatanganku kemari hanya bertujuan untuk menolong sampean karena sampean sedang kesusahan. Jual saja rumah ini, kalau uangnya sudah saya lipatgandakan bisa untuk melunasi hutang, mengambil anak istri, soal rumah bisa beli yang lebih mewah, satu lagi sampean akan dihormati orang seluruh kampung ini, dengan kekayaan yang sampean miliki.

Degul
Jual rumah tentu butuh waktu Ki.

Ki Melopos
Hari ini juga bisa.

Degul
Saya jual pada siapa Ki?

Ki Melopos
Jual saja pada Juragan Yotro.

Degul
Harganya tentu sangat murah Ki.

Ki Melopos
Itu tidak masalah, saya akan tetap berusaha memperbanyak dengan bantuan para perewangku di alam gaib sasuai dengan jumlah yang seharusnya.

Degul
Berapa persen saya harus membayar sampean Ki?

Ki Melopos
Saya tidak minta upah karena niat saya hanya ingin menolong.

Degul
(diam dan berpikir)

Ki Melopos
Bagaimana? jangan dian saja. Keputusan ada di tangan sampean.

Degul
Baiklah saya akan menjual rumah ini pada Juragan Yotro.

Ki Melopos
Nah begitu seharusnya.

Degul
Ki Melopos tunggu disini saya akan menemui Juragan Yotro, mudah-mudahan tidak lama.

Ki Melopos
Ooo.... ya......... monggo silakan, kalau bisa secepatnya.

DEGUL SEGERA PERGI MENUJU RUAH JURAGAN YOTRO. SEMENTAR KI MELOPOS BIN PELEPUK MENUNGGU DENGAN PERASAAN LEGA KARENA TELAH MENDAPAT CALON MANGSA.

Ki Melopos
Tidak sia-sia aku datang ke sini. Aku mendapat mangsa yang sangat empuk untuk ku tipu. Dasar Degul manusia berwajah tiwul, berjidad vengoh, goblok dan tolol! pantas saja kalau dia selalu mendapat sial.

Setelah ngoceh sendiri sambil mondar-mandir, Ki Melopos leyeh-leyeh di kursi. Namu tidak berapa lama Degul muncul mengagetkan Ki Melopos yang sedang asyik menghayal bersenang-senang dengan para penjahat kelamin di komplek PSK dengan menggunakan uang hasil tipunya.

Degul 
(masuk pelan-pelan) Maff Ki bangun ki (berulang-ulang)

Ki Melopos 
(diam)

Degul 
Ki Melopos Bangun Ki ini uangnya.

Ki Melopos 
(langsung bangun) Apa?! Mana Uangnya?

Degul
Ini Ki

Ki Melopos
Wah hebat. Cepat sekali dapat uangnnya.

Degul
Saya jual dengan harga murah Ki. Tapi saya boleh menempati rumah ini selama sepuluh hari Ki? sebab harga rumah ini seharusnya 4 juta tapi saya jual 2 juta karena butuh cepat.

Ki Melopos
(mengambil uang) Tidak apa-apa. Ini sudah cukup. Kalau bagitu aku minta pamit. Nanti malam aku harus segera semedi untuk menembus alam goib demi manggandakan uang sampean ini.

Degul
Berapa jumlah uang saya nantinya Ki?

Ki Melopos
Sebenarnya hanya bisa menjadi dua ratus miliyar, tapi untuk Ki Degul saya usahakan bisa lima ratus miliyar.

Degul
(Terperangah) Lima ratus milyar? benarkah itu Ki?

Ki Melopos
Benar sekali. Tapi sampean harus sabar menunggu sampai dengan lima hari.

Degul
(senang) baik Ki saya akan mmenunggu.

Ki Melopos
Kalau begitu saya mohon pamit.

Degul
Silakan! maaf sudah merepotkan Ki Melopos. Dengan apa saya harus membayar jasa Ki Melopos?

Ki Melopos
Ooo tidak usah berfikir begitu. Saya kan sudah bilang bahwa saya tidak minta upah. Semakin banyak orang yang meminta tolong pada saya, maka saya semakin senang. Juga menolong dengan iklas. Yang penting yang meminta pertolongan juga sama-sama iklas. Nah...... sekarang saya mohon pamit.

Degul
Monggo Ki

Ki Melopos
Selamat bermimpi menjadi orang kaya.

Ki Melopos segera pergi meninggalkan rumah Degul dengan perasaan lega karena membawa hasil penipuan. Angan-angannya untuk mabok dan berjudi serta kencan dengan penjahat kelamin alias PSK bakal terwujud meskipun Virus HIP menanti di depannya. Sementara Degul merasa sangat gembira dan membayangkan jia ia menjadi orang yang kaya raya bahkan paling kaya di kampungnya. Degul tidak sadar bahwa dirinya telah ditipu.

Degul
Sebentar lagi aku akan menjadi orang kaya..... ya.... orang kaya..... sangat kaya. Juragan Yotro....... ha.....ha......ha. Juragan Yotro akan menyembahku. Bukan hanya utangku yang akan ku lunasi, tapi kepalamupun bisa aku beli! istriku yang cerewet mirip mak lampir, akan memohon-mohon cinta padaku. Dengan hartaku dengan kekayaanku aku bisa memiliki segalanya. Rumah mewah, mobil mewah, tanah dan sawah sekampung ini bisa aku beli. Dan setiap hari aku akan berganti-ganti wanita. Yang pasti semua orang akan menyanjungku dan menghormatiku.

SETELAH NGOCEH SENDIRI, DEGUL SEGERA MASUK KE KAMAR UNTUK BERISTIRAHAT. TIGA HARI TELAH BERLALU, DAN SELAMA ITU PULA DEGUL TIDAK BEKERJA. IA HANYA DI RUMAH MENUNGGU KI MELOPOS KEMBALI DENGAN MEMBAWA UANG YANG BERTUMPUK-TUMPUK. HARI KE EMPAT DEGUL SUDAH MENUNGGU DENGAN TIDAK SABAR. IA BERJALAN MONDAR-MANDIR SEPERTI SETRIKA ATAU PENA.

Degul
Jam berapa ini (melihat jam dinding) mungkin dia datang agak siang seharusnyakemarin dia datang.

Suara
Kulonuwoon.

Degul
(erperajat dan wajah tiwulnya berubah menjadi keju) Monggo (berjalan membuka pintu) ini pasti Ki Melopos! (membuka pintu tapi terkejut). Eh malah kamu to jan. Aku kira Ki Melopos yang datang membawa rejeki.

Degul
Ki Melopos?!

Degul
Ia! Ki Melopos dukun sakti mandra guna yang kerjanya selalu menolong orang di mana-mana dengan penuh keikhlasan tanpa meminta imbalan sepeserpun!

Marjan
Jadi Ki Melopos juga datang kemar?

Degul
(Sangat PD) benar! dan hari ini sesuai dengan janji dia akan datang.

Marjan
Apa kamu menyerahkan uang untuk digandakan?

Degul
Ia...... aku memang menggandakan uang kepadanya. Kok kamu tau kalau Ki Melopos bisa menggandakan uang? jangan-jangan kamu ikut menggandakan jan?

Marjan
Benar aku juga menggandakan. Berapa kamu menyerahkan uang kepadanya?

Degul
Dua Juta Rupiah

Marjan
Aduh...... ketiwasan (memukul jidad)

Degul
Ketiwasan apa (berfikir) Ooo aku tau, pasti kamu hanya menyerahkan sedikit jadi kalah banyak denganku sehingga kamu nanti kalah kaya, begitu to jan?

Marjan
Bukan begitu

Degul
Lalu?

Marjan
Ketiwasan kita telah ditipu goblok!

Degul
Ditipu bagimana?

Marjan
Ya! ditipu! dia itu bukannya melipat gandakan uang kita, tapi membawa uang kita.

Degul
Ah! yang bener?

Marjan
Benar! menurut cerita saudaraku yang ada di kampung sebelah, Ki Melopos habis menipu di sana. Dalihnya menolong untuk melipatgandakan uang. Janjinya tiga hari. Tapi dia tidak pernah muncul, bahkan sampai berbulan-bulan. Dan uang yang diserahkan dibawanya kabur.

Degul
Apa? benarkah semua ini Jan? jadi Ki Melopos itu penipu?

Marjan
Benar. Makanya aku datang ke sini, karena aku dengar dia pernah bertamu kemari!

Degul
(wajah kejunya kembali menjadi tiwul) aduh! bearti aku kena tipu? jadi yang di bilang itu benar? aku akan ketipu. Ternyata dia sendiri yang menipuku. Bagaimana ini Jan? uang dua juta yang ku serahkan padanya itu adalah hasil ku menjual rumahku ini pada Juragan Yotro!

Marjan
Aku juga nggak tau Gul. Aku juga bingung sekarang. Sudah ya Gul akau mau pulang saja (melangkah pergi)

Degul
Ah! Pupus sudah harapanku. Mengapa aku selalu terkena sial?!......WAADUUUUUUUUUUUUUH.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Naskah Teater Celaka 13"

Post a Comment