Teater Tradisional di Indonesia

Salam Budaya, membahas mengenai teater tradisional di Indonesia. Banyak teater tradisonal Indonesia yang terbagi di seluruh nusantara, yang memiliki ciri khasnya masing-masing dari setiap daerahnya. Namun teater memiliki peran yang sama di kehidupan masyarakat Indonesia. Pementasan teater dahulu menjadi hiburan rakyat yang menjadi hiburan yang di tunggu-tunggu.

Pertunjukan wayang orang
Wayang orang atau dalam bahasa jawa disebut wayang wong adalah seni teater tradisional yang mengambil judul dan cerita dari kisah pewayangan. Pertunjukan yang sering dipentaskan dalam kesenian ini biasanya berupa teater yang berceritakan kisah Ramayana dan Mahabharata. Kisah dan cerita dalam pementasan wayang orang haruslah sama dengan apa yang menjadi cerita wayang asli. Bahkan kostum dan busana yang dikenakan para tokoh-nya pun harus sesuai. Karena itu pula wayang orang sering disebut dengan teater pakem. Pakem dalam artian cerita yang disajikan tidak boleh di rumabah dan di ubah, harus tetap menjaga keutuhkan cerita aslinya.


Pertunjukan Ketoprak
Pertunjukan Ketoprak adalah suatu kesenian teater yang terlahir sekitar tahun 1925-an dan berkembang di D.I.Yogyakarta. Seni pertunjukan ini memiliki ciri dalam pengiring musik menggunakan gendang, kenong, seruling dan lain sebagainya. Sementara drama yang dipentaskan bernuansi kisah tradisional lingkup kerajaan. Tokoh-tokoh dalam seni teater ketoprak cukup banyak dengan peran yang berbeda-beda. 

Pertunjukan Lenong
Teater tradisional yang satu ini sudah sangat terkenal hingga  pelosok negeri. Kesenian yang lahir dan berkembang di Betawi ini memiliki ciri khas dialog yang di selingi dengan banyolan dan di iriingi alat musik. Dengan adanya banyolan sontak membuat para penonton pada ketawa ngakak. 

Pertunjukan Mendu
Mendu merupakan sebuah nama kesenian teater dari daerah kepulauan riau. Cerita yang disajikan dalam pementasan yakni mengenai kisah Dewa Mendu dari daerah Natuna. Kisah tersebut biasa dipentaskan dalam 7 episode.  Ciri khas dari teater mendu ialah pertunjukan tersebut dipentaskan tanpa menggunakan naskah. Dengan demikian para pemeran dalam teater tersebut harus hafat benar mengenai alur cerita-nya. Ciri lain dari seni pertunjukan ini yakni alat musik yang mengiringi-nya, beberapa alat musik yang kerap dimainkan dalam pementasan mendu ialah gendang, gong, beduk, kaleng, maupun biola.

Pertunjukan Reog
Seni teater Reog ini merupakan kesenian yang berasal dari Ponorogo. Ciri khas dari seni pertunjukan reog adalah topeng yang dikenakan oleh pemain yang berbentuk besar dan tinggi dan berwajah singa. Meskipun dalam pertunjukan reog tidak terdapat dialog, namun reog dapat juga dikategorikan sebagai salah satu seni teater tradisional yang ada di Indonesia. Oh iya satu lagi, permainan reog ini berbentuk pertunjukan tarian yang mengandung magis karena sewaktu pertunjukan mencapai titik puncak para pemain mengalami kerasukan. 

Seni Drama dan Tari
Contoh teater tradisional yang lain adalah seni drama dan tari atau sering disingkat dengan sebutan “sendratari”. Sebagaimana namanya cerita dalam sendratari disajikan dengan tarian. Pengiring sendratari biasanya berbentuk karawitan atau alat musik gamelan. Salah satu tempat pertunjukan sendratari yang kerap diadakan ialah di halaman candi prambanan. 

Pertunjukan Sanghyang
Sanghyang merupakan teater yang lahir dan berkembang di wilayah Bali dan berupa seni pertunjukan tari. Berbeda dengan sendratari, sanghyang memiliki ciri khas hampir sama dengan reog yakni menggunakan magis pemanggilan roh halus yang konon dimasukan ke dalam tubuh para penari-nya. 

Teater Ludruk
Contoh teater tradisional ke delapan adalah ludruk. Ludruk adalah teater yang berasal dari propinsi Jawa Timur. Bentuk drama yang dikemas dalam tarian dan nyanyian ini diperankan oleh laki-laki, termasuk tokoh wanita dalam cerita juga diperankan oleh seorang laki-laki lho. 

Perunjukan Mamanda
Mamanda merupakan teater yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dalam pementasan para pemain dalam tokoh Mamanda mengenakan baju yang berhias serasa gemerlap. Selain busana yang khas pementasan Mamanda juga diiringi musik. 

Pertunjukan Randai
Minangkabau, adalah daerah dimana teater Randai terlahir dan berkembang. Randai adalah jenis teater yang ditampilan menggunakan dialog berupa gurindam maupun dendang. Musik yang mengiringi Randai tergolong cukup uni, yakni terdiri dari gendang, batang padi yang bernama puput, dan juga talempong. 

Pertunjukan Calonang
Contoh teater tradisional yang terakhir yakni Calonang. Calonang adalah seni teater tradisional yang berasal dari Klungkung. Dalam sejarah, seni pertunjukan ini dikenal mulai tahun 1825 yang dilakukan dalam pengiring acara keagamaan khususnya untuk tujuan tolak bala. Kitab Calonarang, merupakan sumber cerita yang dikemas ke dalam teater tradisional Calonang. 

Itulah kumpulan teater tradisional Indonesia yang masih terjaga kelestarinya sampai dengan sekarang. Rumah Teater mengajak para pemuda untuk melestarikan seni tradisional di Indonesia khusunya seni teater. Cintai-lah kebudayaan sendiri dan coba untuk melestarikannya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, terimkasih dan salam budaya.

Subscribe to receive free email updates: